Jumat, 22 Mei 2015

ULASAN MENGENAI STANDAR TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI YANG DI TERAPKAN PADA PT. NESTLE INDONESIA – PANJANG FACTORY

SUMBER TERKAIT : Intan Mayasari. 2007. Penerapan Integrated Management System (Iso 9001, Iso 14001, dan Ohsas 18001) Studi Kasus pada Produksi Kopi Instan di PT. Nestle Indonesia – Panjang Factory. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Berikut ini merupakan ulasan mengenai standar teknik manajemen industri terkait dengan PT. Nestle Indonesia-Panjang Factory. Ulasan ini bertujuan untuk mengetahui standar teknik yang dipakai dalam industri manufaktur. Nestle sebagai perusahaan besar senantiasa responsif terhadap tuntutan perdagangan global agar produknya berdaya saing tinggi, mengantisipasi masyarakat yang dinamis dan kreatif, terutama dalam konteks orientasi konsumen yang tidaklagi pada harga produk yang murah dan bermutu, tetapi juga produk yang dihasilkan tidak merusak lingkungan, serta memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya. Oleh sebab itu, Integrated Management System (IMS) merupakan prioritas penting sistemmanajemen bagi Nestle saat ini. PT. NI - PF menganggap bahwa ISO merupakan standar manajemen yang dinilai paling fair dalam perdagangan dunia. Oleh sebab itu, PT. NI – PF perlu menginkorporasikan ISO 9001:2000 di dalam Integrated Management SystemNestlé sebagai standar sistem manajemen mutu dan ISO 14001:2004 sebagai standar sistem manajemen lingkungan. Selain itu, PT. NI – PF juga menerapkan standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) 18001:1999 yang diterbitkan oleh British Standards Institution(BSI). OHSAS 18001 dikembangkan serta disesuaikan dengan ISO 9001 dan ISO 14001 untuk memfasilitasi organisasi dalam mengintegrasikan sistem manajemen mutu, lingkungan, dan K3 (BSI, 1999). Integrated Management System IMS merupakan gabungan dari tiga sistem manajemen yang diterapkan secara bersamaan, yaitu ISO 9001 (sistem manajemen mutu), ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan), dan OHSAS 18001 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja). Sistem manajemen tersebut dibuat oleh suatu organisasi independen, yaitu ISO (International Organization for Standardization) untuk ISO 9001 & 14001, dan BSI (British Standards Intitution) untuk OHSAS 18001. Ketiga sistem manajemen ini diakui secara internasional dan telah diadopsi, baik oleh institusi pemerintah, swasta, dll. PT. NI-PF hingga saat ini memiliki sistem manajemen internal mengenai mutu, lingkungan, dan K3. Sistem manajemen internal tersebut adalah Nestlé Quality System(NQS) yang ekuivalen dengan ISO 9001, Nestlé Environmental Management System(NEMS) yang ekuivalen dengan ISO 14001, serta Operational Safety, Health, and Risk Management System (OSHRMS) yang ekuivalen dengan OHSAS 18001. Hingga saat ini NQS adalah panduan mutu bagi Nestlé yang menunjukkan cara pencapaian mutu darisudut pandang Nestlé. Nestlé selalu menganggap bahwa sukses dibangun dari mutu. Lebih lanjut, mutu adalah keuntungan kompetitif dalam pemuasan kebutuhan konsumen. Mutu tersebut melingkupi perencanaan hingga pelaksanaan yang dilaksanakan oleh semua pihak dengan usaha bersama. Dalam menjalankan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen QSHE, manajemen PT. NI-PF juga telah menunjuk perwakilan manajemen sebagai penanggung jawab utama, yang dalam pelaksanaan kerja sehari-hari harus didukung oleh semua karyawan. Pembahasan kinerja IMS PT. NI-PF akan dilakukan di dalam meetingtinjauan manajemen (management review) secara rutin, yang dihadiri oleh Factory Managerdan Head of Department tiap departemen. Tinjauan manajemen ini akan dilaksanakan minimal setiap enam bulan sekali. Pelaksanaan internal audit dilakukan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, untuk mengetahui apakah pelaksanaan IMS, proses, dan produk telah: 1. Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, 2. Sesuai persyaratan ISO 9001:2000, OHSAS 18001:1999 dan ISO 14001:2004 3. Sesuai terhadap persyaratan IMS yang telah ditentukan oleh PT. Nestlé Indonesia Panjang Factory. 4. Sesuai terhadap persyaratan pelanggan dan perundang-undangan yang berlaku 5. Secara efektif diterapkandan diimplementasikan. Kebijakan PT. Nestle Indonesia – Panjang Factory Berdasarkan sumber terkait dapat diketahui mengenai kebijakan yang terdapat pada PT. Nestle Indonesia-Panjang Factory. Berikut merupakan kebijakan yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa ”Good Food, Good Life” merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi, demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Seperti perusahaan lain, PT. NI-PF juga memiliki visi, nilai-nilai, tujuan bersama, serta motto. Visi PT. NI-PF adalah meningkatkan nutrisi, kesehatan, dan keafiatan konsumen Indonesia. Nilai-nilai yang dipegang adalah kejujuran dan integritas, kepercayaan dan rasa hormat, kepemimpinan dan kesempurnaan, serta kualitas dan keselamatan. Tujuan PT. NI-PF adalah 1. Meraih kepercayaan konsumen dan menjadi perusahaan makanan, nutrisi, kesehatan dan keafiatan yang paling terkemuka di Indonesia. 2. Melalui pelayanan konsumen yang meningkatkan kualitas hidup mereka, maka kepastian laba, kesinambungan, dan pertumbuhan modal yang efisien dalam jangka panjang akan terjamin dalam jangka panjang. 3. Berjuang menjadi pemimpin pasar atau posisi kuat nomor dua dalam semua kategori di pasar tempat kita beroperasi. Motto PT. NI-PF yaitu Passion For Our Consumer (semangat demi konsumen kita) (Nestle, 2007). Nestlé meringkas kebijakan yang dimilikinya menjadi suatu logo yang menggambarkan keseluruhan kebijakan sehingga dapat dengan mudah dihafal dan dipahami oleh seluruh karyawan. Logo tersebut berupa tangan kanan yang menggenggam keempat jari selain ibu jari. Pada ibu jari terdapat tulisan “ZERO”, sedangkan pada keempat jari berturut-turut tertulis “accident, defect, complaint, waste”. Agar kebijakan ini dapat menyentuh seluruh tingkatan karyawan, maka logo ini disosialisasikan diantaranya dengan cara menempelkan logo pada bagian punggung baju seragam kerja karyawan, menjadikannya sebagai wallpaperdi seluruh komputer dan seluruh user, serta mencatumkan logo ini pada handbook, logbook, logsheet, spanduk, surat, dll. Acara-acara khusus dan lokasi-lokasi yang strategis merupakan upaya yang ditempuh dalam menerapkan integrated management system(IMS) dan memastikan pemahaman karyawan akan IMS. Acara yang dilakukan khusus untuk IMS championsberupa meeting rutinyang dilaksanakan seminggu sekali (selama proyek IMS berlangsung), sedangkan acara untuk karyawan selain IMS championsberupa trainingyang dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun. Kehadiran pada meetingrutin maupun trainingakan dicatat dalam meeting recorddan training record. Selain itu juga dilakukan IMS kick off yang dihadiri oleh seluruh karyawan PT. NI–PF. Kebijakan mutu, K3 dan lingkungan, visi, value, motto, dan slogan diletakkan di tempat-tempat strategis. Upaya ini diharapkan agar karyawan maupun tamu dapat mengetahui bahkan memahami khususnya kebijakan dan visi Nestlé. Lokasi-lokasi tersebut diantaranya adalah ruang tunggu tamu, meeting room, learning room, kantin, koridor DOR, line produksi. Ulasan diatas merupakan salah satu bentuk tugas etika profesi mengenai standar teknik yang dipakai dalam sebuah perusahaan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam ulasan yang saya susun. Saya sangat berterimakasih kepada penulis yang mengangkat judul tersebut. Sekian ulasan dari saya mengenai standar teknik perusahaan.Terimakasih.